Mungkin secara sekilas, saya termasuk manusia masa lalu. Manusia yang ‘terlalu’ mengingat yang telah terjadi. Di satu sisi memang baik, karena bisa belajar dari kesalahan atau kebaikan masa lalu. Tapi di sisi lain, jika membanggakan masa lalu bisa dibilang tidak inovatif. Atau kalau terlalu mengingat kesalahan masa lalu, malah mengganggu batin dah.
Makanya ketika ngobrol dalam verbal atau tulisan, saya terlalu banyak memperbincangkan masa lalu. Ya… karena pengalaman saya sedikit :D, kalo banyak mungkin malah gak bisa diingat. Dengan pengalaman sedikit, semoga saya termasuk orang yang bersyukur dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi. Efek yang lain, dalam obrolan akan terasa tidak berbobot, karena tidak ada fakta obyektif yang mendukung, semuanya berdasar ‘uneg-uneg’ saya.